Temukan Bakatmu

Sistem pendidikan Indonesia saat ini menuntut siswa memiliki kompetensi yang sama. Padahal, setiap orang memiliki bakat yang berbeda (?) 🤔🤔

***

Bicara soal bakat, sudah tahu apa kah itu bakat? Atau ... buat apa sih kita tahu bakat? Dan yang lebih penting, sudah tahu apa bakatmu? Tulisan alakadar ini semoga bisa mbantu jawab njih. Check this out ...

# Bakat itu apa sih?

Secara umum, term "bakat" atau passion ini memiliki banyak versi makna ya. Oke, kita ambil yg standar dulu deh ...

Berdasarkan KBBI Online, ba•kat ialah kata benda (n) ... dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir.
Kalau dari Cambridge Online Dictionary, passion adalah ... an extreme interest in or wish for doing something, such as a hobby, activity, etc.

Tapi eh tapi, ternyata passion juga tersebut dalam Al-Qur'an lho ...

Perhatikan QS. Al-Israa ayat 84 berikut.

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا

Maknanya:
Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.

Dalam Al-Qur'an, bakat seseorang disebut sebagai "syakilah" atau pembawaan masing-masing orang.

Nah, kalau kita coba lihat dari arti-arti di atas bisa kita kerucutkan ya bahwa passion itu mostly akan berhubungan dengan pembawaan sejak lahir (genetik), interest (hal yang disukai), dan unik untuk setiap orang.

# Lalu, apa manfaat tahu bakat kita sendiri?

Pertama, kita jadi punya misi hidup yang jelas karena bisa merencanakan masa depan sesuai bakat yang kita miliki.

Kedua, meningkatkan peluang untuk berhasil. Dengan melakukan sesuatu yang sudah menjadi bakat kita, otomatis hasilnya akan bagus dan produktif. Kemungkinan untuk sukses dan berkembang pun makin besar, ya kan?

Ketiga, semakin bermanfaat untuk orang banyak. Kok bisa? Iya bisa, bisa banget. Meski orang bisa multitasking, tentu harus ada pembagian tugas dan keahlian di bidang masing-masing. Nah, dengan menjadi ahli di ranah bakat kita, kita akan jadi satu dari sekian banyak "agen pelengkap" keahlian yang dibutuhkan masyarakat. Tentu, dengan semangat berbagi ya ;)

Terakhir, hmm apa ya? Bisa ulik-ulik sendiri lah ya keuntungan lainnya haha

# Anyway, sudah tahu apa bakatmu?

Untuk mengetahui sesuatu itu bakat kita atau bukan, coba rasakan ada tidaknya 4E dari kegiatan kita itu. Wah, apa sih 4E?

(1) Easy (mudah dilakukan)
Bakat itu mudah dilakukan. Kalau susah ya bukan bakat namanya, see? Simpel.

(2) Enjoy (senang dilakukan)
Pernah asik mengerjakan sesuatu sampai lupa waktu? Nah, itulah tanda kalau kita enjoy, alias senang dengan kegiatan itu. Sudah mulai kebayang apa bakatmu(?)

(3) Excellent (hasilnya bagus)
Sesuatu dikatakan bakat kita jika hasilnya bagus yaa. Bukan cuma dari penilaian kita sendiri, namun juga orang lain dan umum.

(4) Earn (produktif, menghasilkan uang)
Nah, ini syarat yang penting banget, karena akan lebih mudah untuk menemukan 3E yang pertama, betul? Namun, sesuatu dikatakan bakat kita jika hal itu produktif alias menjadi sumber income atau penghasilan kita.

Supaya makin jelas, kita coba simak contohnya yaa ...

Misal, Andi dikenal sebagai mahasiswa yang ahli desain grafis. Kalau diminta desain poster acara, cepatnya minta ampun (Easy). Dia bilang itu hobinya sehari-hari (Enjoy). Hasilnya  garapannya luar biasa bagus, bahkan sering menang lomba desain (Excellent). Di akhir tahunnya kuliah, ia mendirikan jasa pembuatan desain via media sosial dan menjadi start up yang berkembang sampai sekarang (Earn). Nah, desain grafis di sini adalah bakat dari Andi.

Perlu diperhatikan, 4E ini harus lengkap untuk dikatakan sesuatu itu BAKAT kita ya. Jika satu saja tidak ada maka istilahnya akan berbeda.

- 4E tanpa Enjoy, disebut KOMPETENSI
- 4E tanpa Earn, disebut HOBI

Intinya, HOBI yang produktif lah yang bisa disebut sebagai BAKAT.

Contohnya, kita hobi membaca (Easy, Enjoy, Excellent di situ) namun dari membaca itu kita tidak menghasilkan apa-apa berarti itu bukan bakat. Begitu juga dengan hobi lainnya seperti main game, olahraga, dan menulis misalnya, kalau tidak Earn sesuatu maka belum dikatakan sebagai bakat kita.

Maka hemat saya, carilah HOBI yang PRODUKTIF, ataupun cobalah mem-PRODUKTIF-kan HOBI-HOBI yang kita punya supaya kita menemukan bakat kita sehingga menjadi kekuatan kita berkarir di masa depan #wow

# Kesimpulannya ...

Bakat itu unik dan ada dalam genetik setiap orang. Namun, potensi kekuatan itu perlu ditempa dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat sehingga menjadi sumber keberhasilan di masa yang akan datang #onfire!

***

Gimana sudah tercerahkan tentang bakat? Sudah terbayang apa bakatmu? Atau malah bingung? Haha. Bagus, bingung itu tanda kita berusaha belajar sesuatu. Keep going!

Semoga bermanfaat 😉😉

Credit:
Materi ini berasal dari notulensi saya dari seminar Talents Mapping Bogor (2 Mei 2019) sesi pembicara Pak Berlin Harianto Purba - panjang umur ilmu beliau nih *aamiin

Ada pertanyaan? Yuk diskusi di ruang komentar di bawah

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Pengalaman Pengayaan Bahasa LPDP (Nov 2019 - Feb 2020)

Step by Step: Menulis Proposal Studi dan Rencana Studi LPDP (Self-experience 2019)

Zaman now, nggk bisa bahasa asing?